Kesehatan merupakan
investasi untuk menunjang kualitas kehidupan yang lebih baik, termaksud
didalamnya peningkatan pemeliharaan dibidang kesehatan gigi dan mulut, mulai
dari ibu hamil, bayi saat lahir, balita, remaja hingga dewasa sampai usia
lanjut karena setiap orang pasti membutuhkan gigi dan mulutnya untuk makan seumur
hidupnya (Sariningsih,2014).
Pendidikan
merupakan faktor ke dua terbesar dari faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi
status kesehatan seseorang. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap
pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup sehat. Seseorang dengan tingkat
pendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan dan sikap yang lebih baik tentang
kesehatan yang akan mempengaruhi perilakunya untuk hidup sehat. Perbedaan
tingkat pendidikan berpengaruh terhadap kecenderungan orang menggunakan
pelayanan kesehatan sehubungan dengan variasi mereka dalam pengetahuan mengenai
kesehatan gigi. Kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan ketidaktahuan
akan bahaya penyakit gigi karena rendahnya tingkat pendidikan akan menyebabkan
masyarakat tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi yang ada. Rendahnya
tingkat pemanfaatan terhadap pelayanan kesehatan gigi ini akan memberikan
kontribusi terhadap buruknya status kesehatan gigi masyarakat (Pintauli S,
2004).
Kesehatan mulut
penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum dan sangat
mempengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara, pengunyahan, dan rasa
percaya diri. Gangguan kesehatan mulut akan berdampak pada
kinerja seseorang (putri dkk,2011).